Sudahkah?
Bagaimana
kabar hati hari ini? Sudahkah bersyukur atas nikmat yang telah Allah
berikan hari ini? Sudahkah mulut ini berhenti mengeluh? Sudahkah
menyisihkan sedikit uang jajan kita untuk sedekah? Sudahkah kita
menyempatkan waktu untuk tilawah? Sudahkan hati ini ikhlas? Sudahkan
kaki ini melangkah dalam kebaikan? Sudahkah kita saling mengingatkan
sahabat kita yang sedang menurun imannya?
Banyak yang lupa
bahwa nikmat Allah selalu ada disetiap hembusan nafas kita. Namun kita
lupa untuk bersyukur. Banyak diantara kita mengeluh atas beberapa
kesusahan yang kita alami, sehingga kembali lupa untuk bersyukur.
Mengeluh itu manusiawi. Tapi jika terlalu sering mengeluh itu akan
membuat kita semakin pusing. Jika sudah merasa lelah maka
beristirahatlah sejenak, banyak-banyak istighfar dan bersyukur tentunya.
Hidup ini memang berat, butuh perjuangan untuk dapat meraih apa yang
kita inginkan. Tapi percayalah Allah selalu bersama kita.
Rasanya
sebagai manusia kadang-kadang kita terlalu serakah. Kita minta semua
yang kita inginkan tapi tidak melakukan yang Allah perintahkan. Meminta
ini dan itu tapi tidak pernah mencoba mendekatkan diri kepada Allah.
Mendambakan kesuksesan di dunia tapi melupakan kesuksesan di akhirat,
Na’udzubillah. semoga kita dijauhkan dari hal-hal seperti ini. Pernah
terfikir dan berfikirkah bahwa kita diberikan nikmat waktu sehari
semalam lamanya 24 jam. Semua makhluk ciptaan Allah merasakan dan
menyadari hal itu. Tapi kenapa banyak diantara kita yang hanya
menggunakan nikmat waktu tersebut untuk kesenangan yang bersifat duniawi
semata? Kenapa terkadang kita menomer sekiankan kewajiban kita kepada
Allah hanya karena kesibukan duniawi. Astaghfirullah. Teringat akan ayat
Al-qur’an bahwa tujuan manusia hidup adalah Beriman kepada Allah SWT.
Jadi sudah seharusnya untuk “menyempatkan waktu” bukan “mencari waktu
luang” untuk selalu melakukan apa yang sudah seharusnya kita kerjakan.
Yuk saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran. Karena sejatinya
Iman itu kadang naik kadang turun
Tulisan ini bukan berarti
menggurui, tapi tulisan ini untuk mengingatkan diri saya pribadi yang
masih sering tergoda kemaksiatan kehidupan dunia. Ingatkan saya jika
saya lupa. Tegur saya jika saya salah. Karena diri ini hanya manusia
biasa yang dekat dengan salah dan dosa.
Komentar
Posting Komentar