Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Sudahkah?

Bagaimana kabar hati hari ini? Sudahkah bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan hari ini? Sudahkah mulut ini berhenti mengeluh? Sudahkah menyisihkan sedikit uang jajan kita untuk sedekah? Sudahkah kita menyempatkan waktu untuk tilawah? Sudahkan hati ini ikhlas?  Sudahkan kaki ini melangkah dalam kebaikan? Sudahkah kita saling mengingatkan sahabat kita yang sedang menurun imannya? Banyak yang lupa bahwa nikmat Allah selalu ada disetiap hembusan nafas kita. Namun kita lupa untuk bersyukur. Banyak diantara kita mengeluh atas beberapa kesusahan yang kita alami, sehingga kembali lupa untuk bersyukur. Mengeluh itu manusiawi. Tapi jika terlalu sering mengeluh itu akan membuat kita semakin pusing. Jika sudah merasa lelah maka beristirahatlah sejenak, banyak-banyak istighfar dan bersyukur tentunya. Hidup ini memang berat, butuh perjuangan untuk dapat meraih apa yang kita inginkan. Tapi percayalah Allah selalu bersama kita. Rasanya sebagai manusia kadang-kadang kita te

Karena Belum tentu Baik untuk Ku

Terpuruk rasanya, ketika apa yang kita harapkan tidak menjadi kenyataan. Sebenarnya diri ini tau bahwa tidak semua yang kita inginkan adalah yang terbaik untuk diri ini, tapi rasanya sulit untuk ikhlas menerima kenyataan itu.  Malam itu, aku menunggu email balasan dari salah satu even yang sangat ingin aku ikuti. Tiba-tiba salah satu teman ku memberitahu bahwa dia lolos untuk bisa berangkat ke even tersebut. Berkali-kali aku kembali melihat kotak masuk di email. Namun tak ada email masuk. Aku tersadar bahwa keberuntungan tak berpihak pada ku. Jatuh sungguh jatuh, padahal aku yang mendaftarkan teman ku itu. Tapi ternyata dia yang lolos. Aku kembali berfikir “ya Allah, apa rencana Mu kali ini?” Mulai jenuh memikirkan hal tersebut, aku membuka tumblr yang sudah beberapa hari tak ku buka. Seperti biasa, aku selalu melihat blog dari seseorang yang selama ini aku “sukai” (dulu). Dalam tulisannya yang terakhir, membuatku sangat terkejut. Dia yang selama ini aku kag

Tersirat sebuah pesan "Di hari tuaku, aku ingin bersama mu nak"

Es teh manis yg ku beli hanya tersisa beberapa batu es saja, maklum karena sudah hampir tiga puluh menit aku duduk di samping agrimart 2. Aku asik dengan smartphone sambil mendownload beberapa lagu dan video. "Eh lu udah bimbingan blm?" Tanya anak laki-laki berbadan besar dan berkulit putih pada salah satu temennya yg duduk di ujung kursi. "Blm, gmn caranya bimbingan? Gue blm nih" jawabnya. Ternyata 2 anak ini baru semester 3. Tiba-tiba seorang ibu tua berkulit putih, mengenkan batik, berjilbab biru tua, dan membawa tas tenteng berwarna coklat khas ibu-ibu menghampiri ku "boleh duduk di sini nak?" Tanya ibu itu. "Boleh bu, silahkan" sahut ku. "Namanya siapa?" Ibu itu mencoba memulai obrolan. "Saya rahma bu" Aku sedikit ragu untuk meladeni ibu ini, ya karna aku masih terbayang cerita ttg mahasiswa yg dihipnotis kemudian hp, leptop, dan dompetnya diambil. Tapi aku mencoba husnuzdon. Ibu itu bertanya padaku jurusan, asal, dan k